This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 03 Maret 2016

kuliner pacitan

Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal | Pacitan merupakan Kabupaten yang berada di sebelah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan wilayah Ponoroga dan juga Trenggalek. Apakah anda pernah mengunjungi Pacitan ? daerah ini juga memiliki sejarah tentang tempat lahirnya dari mantan Bapak Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu Pcitan juga banyak memiliki tempat wisata yang menarik dan terkenal seperti halnya pantainya, wisata pantai yang mempesona tak jarang dari pengunjung yang silih berganti mengunjungi Pacitan. Maka dari itu anda jika sedang berada di Pacitan jangan lupa untuk sekedar menikmati dari kuliner khas Pacitan tersebut.

Nah agar kita tidak penasaran lagi, mari kita bersama-sama menyimak yang dapat di paparkan penulis di sini. Berikut Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal yaitu :


Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal
Pertama. Kuliner Sego Tiwul. Sego yang berarti nasi tiwul ini merupakan makanan tradisional yang masih populer, bahan dasarnya yang terbuat dari gaplek atau singkong yang di keringkan. Jika anda makan pasti akan ketagihan dengan rasa yang khas sekali kelezatanya.


Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal
Kedua. Kuliner Kupat Tahu. Makanan kuliner ini hampir sama dengan tahu campur, dari cara penyajianya dengan irisan lontong, tahu, tauge, seladri dan kacang goreng. Untuk bumbunya kita siram dengan kuah yang sangat khas sekali kelezatanya.


Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal
Ketiga. Kuliner Putri Gunung. Makanan ini merupakan jajanan asli masyarakat Pacitan, dengan bahan utama dari ketela singkong. Cara pengolahanya memang cukup lama kurang lebih membutuhkan waktu 7 jam untuk dapat memberikan rasa kenyal.

Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal

Keempat. Kuliner Sayur Kalakan. Bahan dasar utama dari makanan sayur kalakan ini dari ikan kelong asli Pacitan, dengan campuran bumbu di beri saus santan yang memiliki khas rasa pedasnya. Biasanya cara penyajianya cocok sekali di makan dengan nasi tiwul.

Demikianlah tentang Daftar Wisata Kuliner Khas Pacitan Yang Enak dan Terkenal, semoga informasi ini memberikan referensi yang bermanfaat agar anda pada waktu mengunjungi Pacitan untuk mencicipi dari wisata kulinernya.

http://www.welcomejatim.blogspot.co.id/2015/07/daftar-wisata-kuliner-khas-pacitan-yang.html


kesenian pacitan

TARI METHIK PARI

Tari Methik Pari biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Jeruk yang terletak di puncak pegunungan Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan yang mayoritas penduduknya adalah petani. Tari ini dimulai sebelum zaman penjajahan, yakni pada zaman nenek moyang kita mengenal bercocok tanam padi.
Tari Methik Pari merupakan upacara permohonan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pemberian limpahan rejeki berupa panen padi. Tari ini dilakukan menjelang panen tiba tepatnya sehari sebelum panen raya, dan biasanya dilakukan pada malam hari.



KOTEKAN LESUNG



Kotekan Lesung adalah salah satu kesenian asli Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Kotekan lesung bisa disebut sebagai tradisi masyarakat agraris karena merupakan pengembangan dari kegiatan rutin petani, yaitu menumbuk padi. Kotekan lesung pada awalnya merupakan kegiatan santai sekadar untuk bersenandung di saat-saat jeda menumbuk padi. Kreativitas tersebut terus berkembang menjadi simbol kegiatan sosial masyarakat agraris.
Di Pacitan, Kotekan lesung diawali dari Ammos, yang merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Pacitan. Ammos telah berkembang di seluruh kecamatan di Pacitan. Kesenian tradisional kothekan lesung tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dulu masyarakat pedesaan apabila menumbuk padi dalam jumlah besar dilakukan secara gotong royong atau sambatan. Sambil menumbuk padi mereka bermain musik dengan lesung yang disebut kothekan.
Kothekan lesung dimainkan dengan dengan alat pertanian yang bernama lesung. Lesung adalah alat penumbuk padi tradisional yang terbuat dari kayu dan tengahnya dilubangi, dengan alat tumbuknya berupa alu/ antan. Aktivitas menumbuk padi dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu pada umumnya. Ketika padi telah dituai, masyarakat melakukan proses penumbukan padi, kemudian dimasak untuk dimakan bersama keluarga.
Ini merupakan sebuah hiburan bagi kaum perempuan, agar supaya tidak terlalu terasa lelahnya pada saat menumbuk padi. Kothek adalah pukulan alu terhadap lesung yang menghasilkan suara atau bunyi yang merdu, sehingga terciptalah seni dari kothekan yang disebut dengan kothekan lesung.


JANGKRIK GENGGONG


Jangkrik Genggong berasal dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo  yang terletak di pesisir pantai yang mayoritas penduduknya adalah nelayan.
Upacara Adat Jangkrik Genggong merupakan upacara perayaan untuk anak laki-laki sebagai tanda bahwa anak tersebut telah beranjak dewasa. Usai dilaksanakan upacara adat ini, anak tersebut boleh turun ke laut untuk berlayar.
Yang unik dari salah satu kekayaan wisata budaya Pacitan ini selalu ada ikan kakap merah sebagai hidangan wajib yang harus disajikan. Pada malam puncaknya, selalu dilaksanakan pagelaran seni Tayub. dan menurut mitosnya, Sang Ratu Penguasa Pantai Selatan selalu meminta Gendhing Jangkrik Genggong kepada sesepuh desa (dukun). Itulah sebabnya, upacara adat ini disebut Jangkrik Genggong.

WAYANG BEBER


Pacitan memang kota kecil tetapi memilki pesona alam dan pesona budaya yang sudah tidak diragukan lagi. Budaya Pacitan memilki keunikan tersendiri dan memilki nilai yang dianggap sakral dan magis oleh masyarakt sekitar, tetapi memilki nilai – nilai yang luhur.
Salah satu kebudayaan di Pacitan yang cukup unik adalah seni budaya wayang beber. Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa salah satunya di Kota Pacitan. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana.
Wayang beber muncul dan berkembang di Pulau Jawa pada masa kerajaan Majapahit. Gambar-gambar tokoh pewayangan dilukiskan pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan berurutan sesuai dengan urutan cerita. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara dibeber.
Perlu diketahui juga bahwa Wayang Beber pertama dan masih asli sampai sekarang masih bisa dilihat. Wayang Beber yang asli ini bisa dilihat di Daerah Pacitan, Donorojo, wayang ini dipegang oleh seseorang yang secara turun-temurun dipercaya memeliharanya dan tidak akan dipegang oleh orang dari keturunan yang berbeda karena mereka percaya bahwa itu sebuah amanat luhur yang harus dipelihara.
Pemilik wayang beber di Pacitan adalah Bapak Sumardi atau yang dikenal dengan nama Mbah Mardi. Kini Mbah Mardi merupakan satu-satunya dalang Wayang Beber di Pacitan yang juga memiliki Wayang Beber warisan leluhurnya. Menurut penuturannya, Wayang Beber yang dimilikinya merupakan warisan leluhur, yang secara turun-temurun merupakan hadiah yang diberikan oleh Raja Brawijaya.
Pada suatu hari Permaisuri Raja   Brawijaya menderita suatu penyakit, dan kemudian Raja Brawijaya mengadakan  sayembara untuk menyembuhkan penyakit permaisuri. Dan yang berhasil  menyembuhkan penyakit permaisuri adalah seorang dukun (tabib) yang bernama Mbah Nolodermo (yang merupakan leluhur dari Mbah Mardi). Sebagai ungkapan terimakasih, Raja Brawijaya memberikan hadiah berupa jabatan lurah Kediri, namun hadiah jabatanitu ditolak oleh Mbah Nolodermo, karena Mbah Nolodermo tidak bisa membaca ataupun menulis.
Kemudian Raja Brawijaya menawarkan hadiah berupa uang. Hadiah uang itu juga ditolak oleh Mbah Nolodermo dengan alasan bahwa jika diberi uang maka hadiah itu akan cepat habis. Maka Raja Brawijaya memberikan hadiah berupa Wayang Beber bagi Mbah Nolodermo dengan harapan bahwa Wayang Beber tersebut dapat menjadi sumber penghasilan secara turun-temurun.
Dalang sekaligus pemilik Wayang Beber yang sekarang dikenal dengan nama Mbah Mardi tersebut menjadi dalang sejak tahun 1982, dan masih aktif hingga kini. Wayang Beber cukup populer di mancanegara, misalnya di Jepang, Belanda, Perancis, bahkan di Perancis terdapat duplikat Wayang Beber ini. Seorang ilmuwan Perancis juga pernah meneliti bahan yang dipakai untuk mewarnai gulungan kertas Wayang Beber, yang ternyata berasal dari getah-getahan.

http://macam-makalah.blogspot.co.id/2015/08/kesenian-khas-pacitan.html#.VtgDhfniPIU

object wisata

Pacitan: kabupaten yang nyempil di barat daya Jawa Timur ini mungkin belum sempat masuk dalam daftar tempat-tempat di Indonesia yang ingin kamu tuju. Meski begitu, pesona yang tersembunyi di sana membuatnya sungguh tak layak kamu pandang sebelah mata.
Sudah saatnya kita membedah kecantikan alami kota yang bisa kamu capai dengan menempuh jarak 100 km dari Solo atau 270 km dari Surabaya ini. Penasaran apa saja yang bisa kamu temui di tempat kelahiran mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini? Yuk, telusuri di artikel ini!

Bukan tanpa alasan jika Pacitan dijuluki Kota 1001 Goa. Hanya di sini, perjalananmu ke perut Bumi bisa diiringi musik atau disambut “Bidadari”.


Topografi Pacitan didominasi oleh pegunungan karst atau kapur, sehingga daerah ini tak banyak dialiri air. Tapi sebagai gantinya, ada banyak sekali goa yang tersebar di area pegunungan ini. Tentu saja, kesempatan bertualang ke perut bumi gak boleh dilewatkan oleh penjelajah sejati. Ini dia beberapa goa yang pantas untuk kamu kunjungi:

1. Goa Gong, dengan Sendang Bidadari dan pelita berwarna surgawi


Di Desa Bomo, Kecamatan Punung, ada sebuah goa dengan pemandangan stalagtit yang menakjubkan. Dengan kedalaman sekitar 700-800 meter, goa ini memiliki 7 ruangan besar yang memiliki keunikannya masing-masing. Di salah satu ruangan, kamu bisa menemukan Sendang Bidadari yang airnya jernih. Di ruang lain, ada batu unik yang jika ditabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong. Keberadaan batu inilah yang konon menjadi dasar penamaan goa ini.
Jangan mengira kamu bakal menemukan goa yang gelap gulita. Untuk masuk ke dalamnya kamu bahkan gak membutuhkan senter karena di dalam goa sudah terpasang lampu temaram yang menciptakan warna-warni cantik di dinding goa. Jalan setapak juga sudah dibangun, lengkap dengan pagar pembatas, biar kamu gak sembarangan menginjak bagian goa.

2. Goa Tabuhan, memainkan alunan musik dengan stalagtit dan stalagmit goa.


Salah satu penabuh "gamelan" di Goa Tabuhan
Salah satu penabuh “gamelan” di Goa Tabuhan via pacitanberbagicinta.blogspot.com
Tertarik dengan musik gamelan khas Jawa? Tertarik atau nggak, kamu wajib mendatangi Goa Tabuhan. Goa ini masih terletak di Kecamatan Punung, gak terlalu jauh dari Goa Gong. Kedalaman goa ini sekitar 100 meter dan memiliki dua ruangan. Awalnya goa ini bernama Goa Tapan, karena dulu sering dimanfaatkan orang untuk bertapa. Hmm, pantas hawanya sedikit mistis.
Yang menarik, di salah satu sudut goa ada kumpulan stalagtit yang bisa menghasilkan bunyi serupa gamelan. Oleh kelompok gamelan yang dibentuk dari warga setempat, bunyi-bunyian ini diubah menjadi orkestrasi nada yang ajaib. Makanya, goa ini berubah nama menjadi Goa Tabuhan. Keunikan ini pasti gak bakal kamu temukan di tempat lain deh!

3. Goa Luweng Jaran, perjalanan 48 kilometer ke pusat Bumi


Menyusuri labirin Luweng Jaran
Menyusuri labirin Luweng Jaran via mapagama.ukm.ugm.ac.id
Masih ingat film tentang petualangan ke perut bumi yang berjudul Journey to the Center of the Earth? Goa Luweng Jaran ini memang gak setenar Goa Gong dan Goa Tabuhan. Tapi, goa ini menawarkan sensai yang gak dimiliki goa-goa lainnya. Di sinilah kamu bisa menikmati petualangan menuju ke perut bumi kayak di film yang Hipwee sebutkan tadi.
Goa Luweng Jaran ini punya lorong yang sangat panjang dan terhubung dengan goa lainnya. Konon, panjang lorong goa ini mencapai 48 kilometer, lho! Sepanjang goa, kamu bisa menikmati pemandangan ornamen-ornamen unik yang terbentuk secara alami. Hayo, beranikah kamu berekspedisi menyusuri lorongnya sampai akhir?

4. Goa Song Terus, di mana kamu bisa bertemu salah satu manusia tertua di Indonesia: Mbah Sayem, 10.000 tahun.


Kerangka manusia purba di Goa Song Terus
Kerangka manusia purba di Goa Song Terus via cavinglizsea.blogspot.com
Masih di Kecamatan Punung, tepatnya di Desa Mendolo Lor, ada sebuah goa yang diyakini menjadi tempat tinggal manusia purba, yaitu Goa Song Terus. Sejak ditemukannya kerangka manusia purba berusia 10 ribu tahun pada 1999, goa ini menjadi destinasi utama para arkeolog untuk meneliti sejarah manusia purba.
Tentu tidak ada yang tahu nama sebenarnya dari manusia purba ini. Namun, warga sekitar sepakat menamainya Mbah Sayem. Mbah Sayem sendiri adalah seorang laki-laki berusia sekitar 40-50 tahun. Ketika ditemukan, ia sedang menggenggam alat batu dan alat kerja dari tulang.
Tak begitu jauh dari Goa Song Terus, ada satu goa lain yang juga menjadi tempat bersemayam para manusia purba: Goa Song Keplek. Di Goa Song Keplek inilah ditemukan berbagai testamen bahwa manusia sejak dulu bertahan karena kerja keras. Ada artefak seperti gurdi, lancipan, limas, serta alat-alat serpih lainnya yang terkubur dalam goa.
Karena ini situs arkeologi yang sangat penting, hati-hati saat melihat-lihat, ya!

Pantai-pantai Pacitan pun memesona. Pernah takjub pada pantai-pantai di Gunungkidul, Yogyakarta? Pantai Pacitan adalah “kembarannya”

Serupa dengan topografi di Gunung Kidul, Yogyakarta, Pacitan yang berada di garis pantai selatan Jawa punya sejumlah pantai yang memesona. Inilah pantai-pantai di Pacitan yangHipwee rekomendasikan untukmu:

5. Bagimu yang ingin menjelajahi pantai perawan, Pantai Srau punya tiga alasan yang membuatnya indah


Pantai Srau
Pantai Srau via www.kameradroid.com
Tersembunyi dan masih alami, Pantai Srau bisa dibilang adalah salah satu pantai yang paling indah di Pulau Jawa. Letaknya di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, sekitar 25 km dari Pacitan. Saat berkunjung kemari, kamu tidak hanya disuguhi satu, melainkan tiga pantai yang punya kekhasannya sendiri.
Di pantai pertama, pasir putih sehalus bedak berpadu dengan buih putih dari ombak besar khas pantai selatan. Pantai kedua, pasirnya lebih kasar dan dikelilingi jejeran batu karang sehingga kamu bisa bermain air dengan lebih aman. Pantai yang ketiga sedikit berbeda dengan dua pantai lainnya. Tanpa hamparan pasir, pantai ini berupa jejeran batu karang yang bisa kamu gunakan untuk duduk sembari menikmati pemandangan. Seru, kan?

6. Saksikan bagaimana alam memainkan musiknya sendiri dengan “seruling” di Pantai Klayar.



Pantai Klayar
Pantai Klayar via papanpelangi.co
Penasaran seperti apa seruling laut di Pantai Klayar? Datang aja langsung ke sini. Pantai ini terletak di Kecamatan Donorojo, sekitar 45 km dari kota Pacitan. Di sinilah kamu bisa menemukan seruling laut, keunikan Pantai Klayar yang gak bakal kamu temui di pantai-pantai lainnya.
Seruling laut ini berupa batu karang besar yang memiliki celah. Setiap kali ombak besar datang, celah karang itu memancarkan air ke atas dan menimbulkan bunyi siulan. Selain itu, ada karang raksasa yang berbentuk mirip Sphinx lho! Oh iya, di sini kamu sama sekali gak boleh nyebur ke laut, karena ombaknya sangat buas.

7. Ingin berselancar menaklukkan ombak kelas dunia? Tak perlu ke Bali! Di Pantai Watu Karung pun kamu akan bisa melakukannya


Pantai Watu Karung
Pantai Watu Karung via anakundip.com
Kalau Banyuwangi punya Pantai Plengkung alias G-Land yang menjadi Hawaii-nya Indonesia, Pacitan juga punya pantai yang gak kalah keren lho. Terletak di daerah Pringkukung, pantai ini memang agak tersembunyi dan sulit dijangkau. Namun jangan khawatir, segala jerih payahmu untuk mencapainya akan terbayar dengan pemandangan pulau karang, air laut yang kehijauan, serta pantai yang bersih dengan pasir putih yang lembut.
Sambil menikmati pemandangan surga, kamu bisa menyantap ikan segar hasil tangkapan nelayan di pantai ini. Yang lebih penting, pantai ini punya ombak kelas dunia yang sangat menantang bagi penggemar selancar. Para surfer bisa dengan leluasa membelai ombak bertipebarrel dan reef break yang memicu adrenalin.

8. Di Pantai Banyu Tibo kamu bisa menjadi saksi fenomena alam yang lain: bertemunya air laut dan air tawar.


Pantai Banyu Tibo
Pantai Banyu Tibo via www.galeri-pacitan.blogspot.com
Banyu tibo mempunyai makna ‘air jatuh’. Ya, pantai berpasir putih ini dinamai demikian karena keberadaan air terjun mungil yang terletak tepat di bibir pantai. makanya, meski di pantai, kamu tetap bisa menikmati segarnya air tawar yang tumpah dari air terjun. Ya, puas-puaskan bermain di pantai dan sebelum pulang ke rumah, basuh rasa lengket di tubuhmu dengan air terjun itu. Tak ingin berenang atau basah-basahan? Kamu cukup duduk di atas batu-batu karang di sekitar pantai sembari menikmati pemandangan.
Pantai Banyu Tibo terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, masih segaris dengan Pantai Klayar. Jika mau menikmati pantai ini, datanglah saat surut pada pagi atau sore hari. Jika pasang tiba, tempat ini tak akan bisa dinikmati karena pantainya tergolong sempit.


Daya tarik utama Kabupaten Pacitan memang goa dan pantainya yang cantik alami. Namun, masih ada kejutan-kejutan lain yang akan membuatmu selalu ingat tempat ini.


9. Tak banyak yang tahu bahwa Pacitan punya Green Canyon-nya sendiri. Telusuri aliran Sungai Maron yang jernih dan tenang.


Sungai Maron
Sungai Maron via www.kaskus.co.id
Gak cuma Jawa Barat yang punya Green Canyon, Pacitan juga punya, lho. Lokasinya sendiri di Desa Dersono, Pringkuku, 45 menit dari pusat kota Pacitan.
Sungai Maron menawarkan pemandangan hijau di kiri-kanannya, dengan rimbun pohon jambu dan pohon kelapa. Seru banget mendayung perahu menyusuri sungai ini, gak kalah deh samaSungai Cigenter di TN Ujung Kulon. Minus ular dan buaya, tentunya.
Sungai Maron adalah sungai yang vital bagi Desa Dersono dan Desa Sendang. Makanya, sungai ini terlihat bersih dan asri karena menjadi sumber air dan habitat alami ikan air tawar yang bisa dimanfaatkan warga desa. Yang menarik, di sungai ini sering diadakan lomba dayung setiap tahunnya. Lomba ini untuk senang-senang dan tertawa-tawa saja, bahkan banyak peserta yang ujung-ujungnya malah tercebur sungai dan bukannya berkonsentrasi untuk menaklukkan garisfinish. Kamu pun bisa ikutan kalau mau!

10. Tahukah kamu Jenderal Sudirman pernah bergerilya keluar-masuk hutan selama 7 bulan di Pacitan dengan kondisi sakit-sakitan? Hargai perjuangan pahlawan paling badass itu di Monumen Jenderal Sudirman


Monumen Jendral Sudirman
Monumen Jendral Sudirman via goneabu.blogspot.com
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” — Soekarno
Benar banget apa yang dikatakan Bung Karno pada pidatonya di Hari Pahlawan 10 November 1961. Pacitan memang punya segudang pesona alam yang mengagumkan. Tapi, jangan sampai kamu terlewatkan untuk mampir ke obyek wisata sejarah yang dimiliki Pacitan: Monumen Jenderal Sudirman.
Monumen ini berdiri megah di Pakis Baru, Kecamatan Nawangan. Di tempat inilah dulu Jenderal Sudirman mendirikan markas dan menentukan strategi gerilya. Jangan dibayangkan monumen yang kuno dengan arsitektur ala Orde Baru! Kamu bisa menikmati diorama yang diukir dengan apresiasi tinggi terhadap seni; menaiki tangga-tangganya yang berjumlah 70 buah (17 + 8 + ’45 = 70); atau sekadar santai-santai bersama teman di halamannya yang lapang.
Masuki tempat ini dan melayanglah ke masa lalu, saat kemerdekaan sedang diperjuangkan. Hey, kamu juga bisa mengunjungi bedek (rumah bambu) persembunyian Jenderal Soedirman, yang masih terawat dengan baik dan terletak tak jauh dari lokasi monumen.


11. Setelah menyusuri goa belasan kilometer jauhnya, membangun kastil-kastil dari pasir, mengayuh perahu sepanjang sungai, dan menaiki 70 tangga Monumen Sudirman, obati rasa lelahmu dengan berendam air hangat di Tirto Husodo.


Pemandian Banyu Anget
Pemandian Banyu Anget via www.banyuanget.com
Mengeksplorasi obyek wisata di Pacitan memang seru, tapi bikin pegal juga. Nah, biar capekmu hilang, berendam aja di Pemandian Tirto Husodo yang mempunyai sumber air panas dari perbukitan kapur.
Terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, tempat ini bisa ditempuh sejauh 15 km ke utara kota Pacitan. Cukup bisa dijangkau dengan mobil, apalagi jalan kesana sudah diaspal dan terbentang lebar — sehingga mobilmu akan mudah melewatinya.
Air panas dari Pemandian Tirto Husodo mengalir langsung dari sumber alaminya. Agar bisa dinikmati pengunjung, air mendidih yang terkumpul di kolam utama akan dicampur dengan air dingin di tiga kolam lainnya. Nah… jadi jangan sampai kamu menyentuh air di kolam utama, ya.
Ah, betapa nikmatnya berendam air panas dikelilingi hijaunya perbukitan. Apalagi, tempatnya asri dan menenangkan. Dijamin capekmu hilang, deh!

12. Sudah selesai berendam? Perutmu pasti lapar. Nasi Tiwul Bu Gandos dapat mengisi kembali energimu, sekaligus menjadi penutup perjalananmu.


Nasi Tiwul
Nasi Tiwul via www.tripadvisor.co.id
Tiwul dulunya merupakan makanan pokok pengganti nasi yang terbuat dari singkong. Di zaman sekarang, kamu bakal jarang menemukan nasi tiwul ini. Namun nasi tiwul masih dijual dan terkenal di Pacitan! Biar gak penasaran, cobain deh Nasi Tiwul Bu Gandos yang Jalan Solo–Pacitan KM 5. Di sini, menyantap tiwul akan lebih lengkap dengan urap kenikir dan jangan (sayur) dari daging hiu muda. Ada juga sambal mentah hangat yang dijamin membuat membakar lidah dan dadamu.
Ah… Nasi hangat dengan sambal dan lauk ikan, serta segelas es kelapa dingin di tangan: maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?


Sudah cukup tergodakah kamu dengan pesona Pacitan? Mungkin kamu akan lebih tergoda lagi jika Hipwee beritahu bahwa masih banyak tempat wisata lain di Pacitan yang belum tercantum di sini. Kalau kamu punya tempat wisata menarik lainnya, jangan ragu-ragu bagikan ke pembaca lain lewat kolom komentar, ya. Yuk, jelajahi Pacitan musim liburan ini!

http://www.hipwee.com/travel/12-destinasi-wisata-di-pacitan-dengan-kecantikan-alami-yang-menunggu-kamu-temukan/